Rabu, 13 April 2011

Ulat Bulu Mewabah

Wabah yang satu ini ga seperti Flu Babi, Flu Burung atau wabah penyakit lainnya. Wabah ini hanyalah ulat bulu, tapi rasanya kepanikan yang muncul dimasyarakat sama aja. Ulat bulu....makhluk kecil yang lemah dengan bulu-bulu halusnya sebagai perlindungan dari predator kini tiba-tiba mengamuk, menduduki tempat tinggal manusia. Sekarang wabah ulat bulu mulai muncul di Bandung dan Jakarta. Biasanya reaksi orang saat mendengar kabar ini langsung bergidik "Hiiii....!!", kadang ada yang langsung garuk garuk tangan seperti orang yang somatisasi. 



Mengapa bisa menjadi wabah? Itu lah pertanyaan banyak orang. Mungkin sepanjang sejarah Indonesia, baru kali ini ada wabah ulat bulu. Banyak hal yang mungkin menyebabkan ulat bulu merajalela, namun orang dengan mudahnya menuding cuaca ekstrim penyebabnya. Nanti dulu, menurut saya penyebab ulat bulu merajalela adalah  berkurangnya predator ulat bulu. Hal yang sama pernah terjadi dengan kelinci, tikus, dll, binatang-binatang tersebut tiba-tiba menjadi hama karena predatornya berkurang atau punah. 


Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana Andi Arief menuturkan penyebab berkembangnya wabah ulat bulu di Jakarta dan sejumlah wilayah lain di tanah air. Menurutnya, ulat bulu mewabah karena rendahnya populasi predator alami ulat bulu.

"Ulat bulu secara alami mempunyai musuh alami baik pada tingkat telur, ulat, kepompong atau dewasa.  Dewasa ulat bulu berupa ngengat (kupu malam) aktif pada malam hari sebagai predatornya adalah kelelawar insektivor (pemakan serangga)," tutur Andi dalam siaran pers kepada detikcom, Kamis (14/4/2011).

Andi menuturkan, populasi ulat bulu belakangan tak terkendali karena adanya gangguan pada populasi pemangsanya. Hal ini mengakibatkan ulat bulu menjadi wabah yang berbahaya.

"Kerusakan gua kapur akibat penambangan batu kapur dapat merupakan salah satu penyebab menurunnya populasi kelelawar.  Semut rang-rang yang sangat potensial sebagai predator ulat sudah sangat jarang, karena dieksploitasi sebagai pakan burung piaraan. Burung pemakan serangga (burung jalak) sudah jarang sekali," tutur Andi.

Penggunaan pestisida di lahan pertanian juga menjadi penyebab ulat bulu mewabah. Karena pemangsa serangga dari jenis bakteri dan virus juga tak mampu berkembangbiak di alam.

"Sedangkan penggunaan pestisida yang intensif di daerah kawasan pertanian diduga merupakan salah satu penyebabnya menurunnya parasit telur, larva dan pupa serta entomopatogen lainnya (bakteri, jamur dan virus)," tuturnya.


(van/mpr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar