Minggu, 03 April 2011

Nikotin....nikotin....nikotin....

Menurut para peneliti, nikotin yang dihisap oleh perokok dapat merangsang produksi dopamin yang menyebabkan rasa menyenangkan dan rileks bagi perokok. Saat nikotin hilang maka produksi dopamin menurun hingga muncul efek 'nagih', begitulah kurang lebih. Jadi kalau kata gw sih mirip sama narkoba, begitu si narkoba ga ada dalam tubuh, maka muncul efek nagih atau sakau. Yup, perokok yang berhenti merokok juga biasanya mengalami efek sakau.

Karena itu, menurut gw, berhenti merokok tidak sekedar hanya niat. Ya memang niat itu nomer satu tapi niat saja ga cukup. Ga semudah yang non-perokok pikirkan bahwa berhenti merokok hanya tinggal niat berhenti, buang rokoknya dan beres...ga semudah itu, kalau semudah itu pastinya ga bakal ada tips-tips berhenti merokok bermunculan di internet, berbagai metoda berhenti merokok, bahkan blog inipun pastinya ga gw butuhin, pernah liat tips berhenti makan sambel? atau tips berhenti ngupil? Pastinya banyak tips-tips sejenis bermunculan itu karena susah untuk dilakukan, kayak tips menurunkan berat badan...banyak banget kan yah. Saat badan kekurangan nikotin maka pikiran-pikiran akan rokok akan kembali lagi. Jadi beda banget dengan pengalaman gw yang gara-gara sakit maag harus berhenti makan pedas untuk sementara. Waktu berhenti makan sambel...ya memang makan jadi kurang nikmat tapi dorongan untuk makan pakai sambel lebih mudah ditahan. Rokok lain cerita, karena efek 'nagih' itu jadi berhenti merokok bukanlah pekerjaan yang gampang, bahkan saat sakitpun rokok sih tetap jalan meskipun kadang dokter menyarankan untuk berhenti dulu. Ya kalau mau fakta, 70% perokok ingin berhenti merokok tapi hanya 5% yang benar-benar bisa berhenti merokok, jadi keinginan dan niat saja jelas ga cukup. 70% perokok punya keinginan dan niat, tapi hanya 5% yang dikasih jalan.

Banyak yang menyarankan bahwa untuk bisa memperbesar peluang sukses berhenti merokok salah satunya adalah dengan mengetahui bagaimana nikotin yang ada dalam rokok tersebut bekerja dalam tubuh dan menimbulkan efek nagih bagi si perokok. Jadi menurut gw, adalah wajar jika seseorang yang berhenti merokok selama satu-dua hari lalu kembali merokok sebungkus bahkan lebih banyak rokok dari sebelum dia berhenti. Gagal berhenti...yup itu hal yang wajar. Banyak pengalaman yang gw baca ataupun gw dengar dari orang yang berhasil berhenti merokok, salah satunya bokap gw, pada awalnya harus mengalami kegagalan berulang kali. Tapi bagi gw, toh yang penting sudah niat untuk berhenti dan sudah nyoba, itu adalah sebuah langkah awal yang bagus, asal ga menyerah lalu melupakan niat untuk berhenti. 

Memang efek sampingnya sulit untuk ditahan, beberapa gejala yang gw alami waktu mencoba berhenti merokok sejak 3 tahun yang lalu adalah:

  • Mengantuk, meski tidur rasanya cukup tapi sehari-hari rasanya ngantuk banget sampai gw pernah tertidur saat rapat bersama para bos-bos diperusahaan tempat gw dulu bekerja. Ngantuknya ga ketulungan kayak orang yang semaleman begadang nonton bola sampai subuh dan paginya masuk kerja. 
  • Mules, perut rasanya ga enak, mules tapi bukan kayak mules gara-gara kebanyakan makan sambel. 
  • Pusing, kadang semua tiba-tiba bergoyang...Prung ah! Go go go goyang!
  • Kedinginan, entah kenapa rasanya dingin banget, pakai jaketpun ga ngaruh. Bahkan gw pernah mandi pake air panas yang keran air panasnya hampir mentok, begitu gw keluar dari kamar mandi istri langsung komentar, "wah papah abis sauna, ampe 'ngebul' gitu kamar mandi'
  • Lemas, letih, lesu
  • Gampang marah, hal kecil aja cukup bikin gw marah, kadang kasian anak ama istri jadi kena semprot. 
  • Sulit konsentrasi, apalagi pekerjaan gw sekarang menuntut gw untuk banyak konsen dan membaca buku, rasanya otak yang udah pas-pas'an ini makin susah diajak kompromi kalau sedang berhenti merokok. 
  • Parno, ini cukup menyiksa karena gw punya gangguan seperti cemas berlebih sejak dulu, jadi kalau yang ini lagi kambuh wah makin kacau rasanya. 
  • Depresi, susah merasakan hal yang seharusnya menyenangkan. Hal yang menyenangkan terasa biasa aja tapi sebaliknya hal yang menyedihkan langsung terasa dalem. 
  • Sesak, baru kerasa belakangan ini. Dada rasanya berat, awalnya sempet bikin panik sampai gw baca tulisan orang yang punya gejala sama saat berhenti merokok. 
  • Rasa nyeri di dada. Kadang muncul sebentar lalu menghilang, nanti muncul lagi disekitar dada tapi lain tempat...mudah-mudahan memang efek dari berhenti merokok, bukan yang lainnya.
Menurut para ahli, gejala-gejala atau efek samping dari berhenti merokok tersebut akan hilang dalam dua minggu hingga satu bulan. Mungkin tergantung tingkatan perokoknya, karena gw termasuk perokok berat, rasanya gw ga bisa berharap gejala-gejala yang gw rasain hanya sebatas yang gw tulis diatas dan akan hilang dalam dua minggu kedepan. Bisa jadi ada gejala lain yang akan muncul dan mungkin perlu waktu yang lebih lama sampai efek samping berhenti merokok ini hilang. 

Jadi buat yang punya sahabat, teman, pacar atau saudara yang perokok dan ingin supaya mereka berhenti merokok, lakukan pendekatan yang baik karena jika sudah sampai pada tingkatan perokok berat, cara-cara pendekatan yang kurang baik justru akan menghambat niat mereka untuk berhenti. Mengertilah bahwa berhenti merokok bukanlah hal yang mudah, bahkan beberapa diantara teman perokok gw ada yang sudah menyerah untuk berhenti merokok. 

Berhenti merokok ga semudah yang dibayangkan, apalagi bagi non-perokok, ga semudah dengan kata-kata "Ah, besok saya berhenti merokok" lalu ia akan berhenti esok harinya dan selamanya....ga semudah itu, apalagi bagi perokok yang sudah kecanduan. Jadi bagi yang sekarang tidak merokok, jangan sekali-kali berpikir bahwa "ah ga apa-apa merokok toh nanti tinggal berhenti kalau sudah tua", karena sekali lagi berhenti merokok tidaklah mudah, sama seperti pemakai narkoba sangat jarang diantara mereka yang dengan mudah berhenti seolah-olah kemarin tidak terjadi apa-apa. 

Sampai hari ini, gw masih menyesali mengapa gw mengambil sebatang rokok yang dulu ditawarkan oleh teman gw dikompleks dulu gw tinggal. Kejadian 20 tahun yang lalu, tapi hingg hari ini gw masih ingat dengan cukup jelas, dimana, rokok apa, dan apa yang terlintas dikepala saya waktu itu. Seandainya saat itu gw lebih memilih untuk pulang ke rumah daripada mencoba merokok dengan mereka.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar