Rasanya bukan hal yang muluk kalau secara resmi saya katakan bahwa program berhenti merokok dengan bantuan blog berhasil dilaksanakan!!! Blog??? Aneh juga kenapa bisa yah? Tapi kenyataannya bisa. Ah urusan kenapa bisa, saya serahkan saja ama para psikolog.
Hari ini ke Gramedia...malem-malem mana ujan lagi. Saya, istri saya dan anak saya yang masih sebentar lagi umurnya 2 tahun. Gramedia dikota saya bersebelahan dengan cafe tempat ngopi tapi lokal, bukan tempat ngopi dari luar negeri yang harga satu gelas kopi bisa buat ngasih makan 1 keluarga untuk sehari. Berhubung hujan, jadi tuh cafe lumayan rame dan sekarang mereka punya meja-meja yang ditaruh di sepanjang koridor menuju Gramedia.
Seperti biasa yang namanya tempat ngopi pasti sebagian besar isinya adalah....perokok. Ga laki ga perempuan semua pada ngebul disana...termasuk yang pada duduk-duduk di deretan meja sepanjang koridor. Jadilah saya harus menembus tebalnya asap yang mengurangi jarak pandang saya. Sambil agak khawatir dengan anak saya yang sedang saya gendong, asap rokok yang tercium rasanya udah bukan bau yang memikat lagi. Dulu ga pernah kepikiran sekalipun rasanya asap rokok.
Kali ini saya merasakan jadi seorang non-perokok yang harus menembus kepulan asap yang menebal disepanjang koridor. Tapi yang paling saya khawatirkan adalah anak saya, ya memang mungkin tidak apa-apa, toh hanya sebentar, namun rasanya saya pengen nonjok tuh orang-orang yang dengan cueknya ngerokok. Bukannya mengkhianati janji sehidup semati para perokok, tapi dulupun saya tidak pernah merokok dekat anak kecil, manula, dan ibu hamil. Sampai pernah saat makan disebuah food court saya mematikan rokok yang baru saja saya bakar karena ternyata dimeja sebelah saya ada anak kecil. Meskipun perokok berat tapi saya masih punya etika (lebay ah...ah biarlah toh ga ada yg baca blog bodoh ini hahah)
gw masih menikmati rokok... tapi gw cukup tau diri kok untuk milih2 tempat ngerokok, gak sembarangan :D
BalasHapus