Selasa, 05 April 2011

Hal positif minggu pertama tanpa rokok

Setelah seminggu tanpa asap rokok, pastinya ada hal-hal positif yang saya peroleh. Rencananya saya akan mencoba mendokumentasikan hal-hal positif tersebut karena menurut saya cerita-cerita mengenai hal positif dari berhenti merokok masih sedikit, mungkin dengan banyaknya hal positif yang terbuka diharapkan banyak yang pikirannya juga terbuka dan mau ikut berhenti merokok. Jadi inilah beberapa hal positif yang saya rasakan minggu kemarin.

  1. Peningkatan kualitas seks. Saya dan Istri saya adalah pasangan baru meskipun saya sudah berumur diatas 30 tahun, yup saya telat nikah....kalo kawin sih lain cerita yah hehe. Salah satu hal positif dari berhenti merokok yang saya rasakan adalah meningkatnya sensitifitas terhadap rangsangan di kulit, artinya bagi yang sudah menikah tau dong apa efeknya. Selain itu stamina rasanya lebih baik sehingga lama permainan pun bisa lebih panjang, dan frekuensinya pun minggu ini lebih sering dari biasanya.Tidak hanya bagi saya, hilangnya bau rokok dari mulut dan tubuh saya ternyata meningkatkan kenikmatan yang dirasakan oleh istri saya, begitu kata dia. Ya mungkin benar sebab wanita tidak seperti pria dalam urusan seks, wanita memperhatikan dan dipengaruhi lingkungan sekitarnya saat melakukan hubungan badan, berbeda dengan pria yang kalau sudah nafsu tidak peduli apakah dikamar, atau di wc yang bau yang penting tersalurkan heheh.
  2. Bisa mencium bau-bau'an lagi, tiba-tiba hidup ini penuh aroma lagi. Ga hanya yang tajam-tajam tapi bau-bau'an yang lembut pun tercium lagi, wangi sabun yang menempel di badan istri, bau rumput yang terkena hujan, dan sebagainya. Efek negatifnya, ya kalau sedang rutinitas pagi hari di toilet baunya kecium juga.
  3. Naek tangga dan tidak tersengal-sengal lagi, ga ngos-ngosan lagi. Tapi kalo lari sih ya ngos-ngos'an juga sih ujung-ujungnya
  4. Bingung tapi senang karena akhir minggu uang didompet masih ada sisa. Harga Marlboro light sekarang menyentuh 13.000 rupiah per bungkus, artinya akhir minggu ini di dompet ada sisa 91.000 rupiah. Itu baru dari rokok aja, belum dari teman-temannya rokok kayak kopi, dan teh botol. 
  5. Banyak waktu bermain bersama anak karena sebelumnya saya harus sembunyi dulu untuk merokok, saya ga mau anak saya menjadi perokok pasif jadi saya memilih mengasingkan diri untuk merokok. Belakangan ini saya merasa lebih banyak waktu untuk bermain bersama dia, setelah dihitung-hitung ternyata lumayan banyak waktu yang terbuang akibat rokok. Katakanlah 1 batang rokok habis dalam 3 menit, karena rokok saya rokok putih jadi lebih cepat habis oleh karena itu 3 menit saya rasa cukup. Satu bungkus isinya 20 batang dan biasanya habis dalam sehari kalau saya tidur cepat. artinya sekarang dalam sehari saya punya kelebihan waktu yang saya pakai untuk bermain dengan anak saya sebanyak 60 menit per hari. Artinya selama 1 minggu ada 420 menit atau 7 jam tambahan untuk anak saya. Itu hanya waktu dari mulai menghisap rokok sampai habis, belum dihitung waktu set-up sebelum merokok, dan beberapa menit setelah merokok. Tentunya itungan seperti ini kurang tepat buat orang-orang yang kesehariannya berada di kantor. 
  6. Maag yang lebih cepat sembuh dari biasanya, kemarin maag saya kambuh dan biasanya perlu waktu beberapa hari untuk sembuh karena memang sudah cukup parah, tapi apa memang berhubungan atau tidak, maag kemarin sudah sembuh kurang dari 2 hari tanpa harus ke dokter spesialis yang artinya mengurangi biaya juga. Kalau ke dokter spesialis, maag saya sembuh dengan obat yang lumayan mahal...minimal abis 300.000 rupiah, itu baru obatnya aja belum dengan biaya dokternya. 
  7. Sudah lebih dari 1 bulan tekanan darah saya agak rendah, masih normal sih tapi agak rendah yang cukup bisa bikin pusing-pusing kalau naik-turun lift. Saat maag saya kambuh, tekanan darah saya di cek dan ternyata normal lagi, 110/70. Mungkin itu juga kenapa minggu ini saya belum mengalami pusing-pusing akibat naik/turun lift. 
  8. Meskipun masih beresiko terkena serangan jantung tapi minggu ini saya lebih tenang, lucu memang tapi karena saya punya sedikit kelainan yaitu cemas berlebih, kadang terbayang oleh saya apa yang dialami  almarhum Om saya, tidur dan esoknya sudah meninggal karena terkena serangan jantung. Beliau memang perokok berat, sehari 1-2 bungkus DSS plus 1-2 bungkus GGF
  9. Banyak orang yang merokok supaya lebih terlihat keren dan percaya diri, belakangan ini justru saya merasa lebih percaya diri menghadapi masa depan saya dan keluarga saya tanpa rokok. Yah memang soal masa depan hanya Tuhan yang tahu tapi dengan mengurangi resiko-resiko yang bisa terjadi ternyata berdampak pada rasa percaya diri saya menghadapi esok hari yang belum jelas. At least, saya masih bisa berharap besok saya masih hidup dan mencari rejeki untuk menghidupi istri dan anak saya.
  10. Memang saya belum bisa memberi banyak untuk istri dan anak saya,maklum saya masih merintis segalanya. Tapi ternyata hal menyenangkan muncul pada saat istri saya dengan bangga bercerita kepada ibunya alias mertua saya, "Udah satu minggu loh ga ngerokok"...wih suami mana yang ga seneng ngeliat istrinya membanggakan kita, tul ga?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar